Kenapa harus dilakukan perkuatan struktur?
Bangunan eksisting merupakan bangunan yang sudah selesai dibangun dan telah diijinkan untuk ditempati/dihuni. Terkadang dijumpai bangunan-bangunan eksisting yang pada dasarnya tidak aman terhadap beban rencana, penyebabnya:
1. Perubahan fungsi bangunan, ada peningkatan beban yang bekerja di struktur. Contoh: dari ruang perkantoran (2.40 KN/m2) akan dijadikan menjadi ruang pertemuan (4.8 KN/m2).
2. Struktur menerima beban melebihi beban rencana (overload).
3. Perubahan persyaratan untuk memenuhi peraturan yang baru.
4. Penurunan kapasitas dan mutu struktur.
5. Kesalahan perencanaa, pelaksanaan dan pengoperasian.
6. Kerusakan yang disebabkan oleh gempa, banjir dan kebakaran.
Rehabilitasi dan repair bangunan eksisting dalam hal ini menjadi sangat penting sebagai upaya mitigasi. Assessment struktur harus dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan bila ada kondisi struktural yang tidak aman sehingga diperlukan perkuatan struktur, atau bila ada keraguan terhadap kapasitas struktur.
Perkuatan struktur bangunan merupakan tindakan dan teknik yang dipergunakan untuk meningkatkan daya dukung, ketahanan, dan keamanan struktur bangunan yang telah ada. Hal ini dapat meliputi penggunaan material tambahan, modifikasi desain struktural atau kombinasi dari keduanya.
Tujuan perkuatan Struktur?
1. Meningkatkan kinerja/kekuatan struktur eksisting agar mampu memikul beban yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kekuatan semula.
2. Mengatasai masalah desain yang salah.
3. Meningkatkan kapasitas beban berulang (gempa).
4. Mengembalikan kekuatan akibat mutu beton yang lebih rendah dibanding persyaratan.
Jenis/bentuk perkuatan Struktur?
Perkuatan struktur yang sering di lakukan adalah sebagai berikut
A. Struktur Beton bertulang
1. Perkuatan struktur pada elemen pelat beton.
- Perkuatan dengan mengurangi bentang pelat, dengan cara menambahkan balok anak sehingga bentang dai pelat lebih pendek.
- Perkuatan dengan menambahakan bracing .
- Perkuatan dengan menggunakan material Fiber Carbon Reinforced Polymer (FRP).
2. Perkuatan struktur pada elemen balok beton
- Perkuatan dengan penambahan baja profil (WF).
- Perkuatan dengan menggunakan material Fiber Carbon Reinforced Polymer (FRP).
- Perkuatan dengan metode penambahan tulangan dan dimensi elemen struktur (concrete jacketing).
- Perkuatan dengan eksternal prestressed.
3. Perkuatan struktur pada elemen kolom beton
- Perkuatan dengan metode penambahan tulangan dan dimensi elemen struktur (concrete jacketing).
- Perkuatan jacketing dengan pelat besi.
- Perkuatan dengan menggunakan material Fiber Carbon Reinforced Polymer (FRP).
4. Perkuatan struktur pada beam-column joint beton
- Perkuatan dengan metode penambahan tulangan dan dimensi elemen struktur (concerete jacketing)
- Perkuatan jacketing dengan pelat besi
- Perkuatan dengan menggunakan material Fiber Carbon Reinforced Polymer (FRP)
5. Perkuatan struktur pada elemen dinding beton
- Perkuatan baja profil.
- Perkuatan dengan menambah balok bracing.
- Perkuatan dengan menggunakan material Fiber Carbon Reinforced Polymer (FRP) laminate.
B. Struktur Baja
1. Perkuatan struktur pada elemen balok baja
- Perkuatan dengan mengurangi bentang balok, dengan cara menambahkan kolom baja sehingga memperpendek bentang balok.
- Perkuatan dengan menambahakan bracing .
- Perkuatan dengan menggunakan profil tambahan dibawahnya.
2. Perkuatan struktur pada elemen kolom baja
- Perkuatan dengan menggunakan profil tambahan disampingnya (dobel profil).
Memodifikasi penampang profil IWF/HBEAM menjadi box, dengan penambahan pelat.