Pengujian beton dengan metode destruktif (Destructive Testing)
Merupakan Jenis pengujian untuk mengevaluasi kekuatan dan kualitas beton dengan cara merusak atau menghancurkan sampel beton. Berikut beberapa jenis pengujian destruktif yang umum digunakan:
1. Uji Tekan (Compression Test): Mengukur kekuatan tekan beton dengan cara menghancurkan sampel beton berbentuk silinder atau kubus.
2. Uji Tarik (Tensile Test): Mengukur kekuatan tarik beton dengan cara menarik sampel beton hingga putus.
3. Uji Lentur (Flexural Test): Mengukur kekuatan lentur beton dengan cara membengkokkan sampel beton hingga patah.
4. Uji Geser (Shear Test): Mengukur kekuatan geser beton dengan cara menggeser sampel beton hingga patah.

Pengujian destruktif ini dapat memberikan informasi tentang:
- Kekuatan tekan, tarik, lentur, dan geser beton
- Kualitas beton
- Keseragaman beton
Namun, pengujian destruktif memiliki beberapa kelemahan, seperti:
- Merusak sampel beton
- Tidak dapat dilakukan pada struktur yang sudah jadi
- Hasil pengujian hanya berlaku untuk sampel yang diuji
Oleh karena itu, pengujian destruktif biasanya digunakan dalam kombinasi dengan pengujian non-destruktif untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi beton. Jenis pengujian ini biasa dilakukan untuk bangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan bendungan akan tetapi beberapa bangunan gedung juga bisa dilakukan pengujian dengan metode tersebut yang kemudian sisa pengujian perlu dilakukan perbaikan dengan material Grouting.
